Saturday, May 19, 2018

Struktur Divisi Public Relations

STRATEGI MANAJEMEN HUMAS


Dosen Pengampu : Yera Yulista, S.Sos., M.Si



Disusun Oleh :
Nama : Santy Berlianty
Nim : 2018815

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PAHLAWAN 12 SUNGAILIAT –BANGKA
2017/2018


Kantong Teh Celup Mengandung Racun, Benarkah?

28 Sep 2016, 12:00 WIB

Inilah ulasan mengenai beberapa manfaat dari teh celup.
Liputan6.com, Jakarta Jika Anda peminum teh, tentunya Anda pernah melihat kantong teh berbentuk piramida yang dibuat longgar daun tehnya dan akan naik saat direndam air mendidih. Namun, tahukah Anda kantong teh yang terbuat dari plastik berpotensi bocor dan bahan kimia beracunnya akan bereaksi terkena panas?
Kantong kertas membawa risiko karena banyak dilapisi dengan senyawa karsinogenik. Inilah yang perlu Anda ketahui tentang pembungkus teh celup, dilansir laman Undergroundhealthreporter, Rabu (28/9/2016).
Kantong teh plastik
Kantong teh yang terbuat dari berbagai jenis plastik di antaranya viscose rayon, PVC, termoplastik, polypropylene. Namun yang paling menonjol food grade nilon atau polyethylene terephthalate (PET). Keduanya dianggap plastik yang paling aman karena telah memiliki titik leleh yang sangat tinggi.
Permasalahannya bukan sampai situ saja, mengenai suhu 'transisi kaca' (Tg) pada kantong tersebut mengacu pada suhu di mana molekul bahan tertentu seperti polimer mulai terurai. Dan Tg selalu lebih di rendah dari titik leleh.
Dr Ray Fernando, profesor dan direktur polimer dan coating di Cal Poly Zsan Luis Obispo, mengatakan, "Jika polimer melewati keadaan transisi, lebih mudah bagi sesuatu untuk keluar."
Kertas teh celup
Kantong teh celup dari kertas menimbulkan ancaman yang sama sekali berbeda. Banyak kantong kertas diperlakukan dengan senyawa yang disebut epichlorohydrin, yang digunakan untuk memproduksi resin epoxy, dan bertindak sebagai pestisida.
Lembaga Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan (NIOSH) menjelaskan label karsinogen potensial sudah terbukti menyebabkan kanker pada hewan, mengganggu kesuburan, dan melemahkan fungsi kekebalan tubuh. Dan kantong teh bukan satu-satunya pelaku, tapi juga ada filter kopi, pembungkus sosis, dan filter air yang diolesi dengan epiklorohidrin.
Dikabarkan Bottomlineinc, PET, asam polylactic (PLA) dan nilon yang digunakan sebagai kemasan makanan, keamanannya sebagai bahan telah diuji.
"Tapi ketika plastik dikenakan benda panas, molekul mulai pecah, dan mereka dapat meluluhkan isinya," terang Sonya Lunder, MPH, seorang analisis senior untuk sebuah penelitian yang dilancarkan oleh organisasi kesehatan dan advokasi.
Sonya melanjutkan, hingga kini tidak ada penelitian yang melihat secara khusus berapa banyak racun yang keluar dari kantong teh plastik memenuhi cangkir teh Anda. Namun kita tetap harus waspada.
Bagaimana dengan kantong teh kertas? Mungkin tidak lebih baik dari plastik karena banyak menggunakan epichlorohydrin, senyawa yang telah dikaitkan dengan kanker, infertilitas, dan fungsi kekebalan tubuh. 



1.      Alasan masuk kedalam permasalahan public relations
Karena salah satu tugas dari divisi public relations adalah membentuk citra baik terhadap produk yang dijual, maka jika ada pemberitaan yang kurang baik mengenai produk tersebut perlu ditindaklanjuti, karena akan berpengaruh pada proses penjualan. Maka dari itu harus ada tindak lanjutnya dari divisi public relations agar permasalahan tidak berkelanjutan, karena akan menimbulkan kekhawatiran bagi para konsumen untuk membeli produk tersebut.

2.      Visi dan Misi Divisi PR
a.      Visi
Menjadi pusat pelayanan komunikasi dan informasi publik yang terpercaya
b.      Misi
  • Meningkatkan kemampuan dalam penyusunan strategis komunikasi dan pelayanan informasi kepada publik.
  • Membangun hubungan yang  dinamis dan harmonis dengan pihak internal dan eksternal perusahaan.
  • Meningkatkan kualitas layanan informasi publik melalui ketersediaan dan kemudahan mengakses informasi secara merata, serta dapat dipertanggung jawabkan.
  • Menciptakan kemitraan kerja yang harmonis dan integral di setiap unit kerja yang ada.
3.      Struktur Divisi Public Relations

1.      Ketua
2.      Sekretaris
3.      Bendahara
4.      CSR
5.      Penelitian
6.      Publikasi
7.      Evaluasi

1.      Pekerjaan masing-masing divisi dan alasan memilih divisi tersebut
a.      Ketua
Penanggung jawab dalam semua bidang divisi yang ada dan mengkoordinasi semua kegiatan yang akan dilaksanakan.
Perlunya ketua karena untuk mengkoordinir dan mengarahkan devisi yang lainnya agar tidak keluar dari jalurnya.
b.      Bendahara
Mengatur keuangan yang masuk maupun keluar dalam melaksanakan program kerja.
Alasannya, agar ada yang mengatur masalah keuangan sehingga tidak akan terjadi kekacauan dalam masalah keuangan, karena apabila tidak teratur akan merugikan perusahaan.
c.        Sekretariat
Mengatur masalah teknis dan administrasi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi perusahaan.
Alasannya, karena untuk mengatur, megelola administrasi perusahaan sebagai acuan untuk perbaikan.
d.      CSR
Suatu konsep bahwa organisasi, memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lainnya.
Alasannya, supaya perusahaan dikenal masyarakat dengan peduli terhadap lingkungan sekitar melalui divisi Corporate Social Responsibility (CSR).
e.      Penelitian
Melakukan penelitian dilapangan untuk menemukan fakta-fakta yang ada mengenai sebuah perusahaan dan produk yang dipasarkan.
Alasannya, sebagai divisi yang memperhatikan terhadap masalah-masalah yang ada dilapangan dan bagaimana cara agar permasalahan itu bisa dihilangkan. Supaya tidak terjadi kerugian yang ditanggung perusahaan, hanya karena informasi yang salah menyebar diluar perusahaan.
f.      Publikasi
Sebagai unit yang menyebarluaskan informasi publik yang terpercaya mengenai perusahaan dan produk yang dipasarkan.
Alasannya, karena masyarakat sangat membutuhkan informasi yang cepat, detail dan terpercaya akan produk yang mereka konsumsi.
g.      Evaluasi
Sebagai divisi penilai ataupun pengukur akan evektivitas program kerja yang telah dilakukan dalam  dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Alasan perlunya divisi evaluasi ini supaya ada bidang tersendiri yang mengurus bagian penilaian, karena begitu pentingnya penilaian terhadap suatu program kerja, agar mengetahui apa saja kelebihan dan kelemahan dari program yang terlaksana.

2.      Anggaran Divisi Public Relations
RINCIAN ANGGARAN BIAYA
No
Jenis Pengeluaran
Harga Satuan
Jumlah
Total
Ket
1.
Anggaran Umum
-
-
Rp. 50.000.000,-

1.      CSR
1
Transfortasi
Rp. 1.500.000
2 Mobil
Rp. 3.000.000,-

2
Obat
Rp. 100.000,-
100 Orang
Rp. 10.000.000,-

3
Pakaian
Rp. 100.000,-
100 Paket
Rp. 10.000.000,-

4
Makanan
Rp. 60.000,-
300 kotak
Rp. 18.000.000,-

TOTAL
Rp.41.000.000,-

2.      PENELITIAN
1
ATK
Rp. 2.000.000,-
1 Paket
Rp. 2.000.000,-

2
Tranfortasi
Rp. 1.500.000,-
2 mobil
Rp. 3.000.000,-

3
Konsumsi
Rp. 20.000,-
5 orang
Rp. 100.000

TOTAL
Rp. 5.100.000,-

3.      PUBLIKASI
1
Dokumentasi
Rp. 1.200.000,-
1 paket
Rp. 1.200.000

2
Atk
Rp. 2.000.000,-
1 paket
Rp. 2.000.000,-

3
Transfortasi
Rp. 1.500.000,-
2 Mobil
Rp. 1.500.000,-



TOTAL

Rp.4.700.000,-

4.      EVALUASI
1
Atk
Rp. 2.000.000,-
1 paket
Rp. 2.000.000

2
Konsumsi
Rp. 20.000,-
20 orang
Rp. 400.000,-

TOTAL
Rp.2.400.000,-

TOTAL KESELURUHAN ANGGARAN
Rp. 103.200.000,-
3.      Program Kerja
a.       CSR : Program Pelayanan masyarakat, misalkan dengan memberikan bantuan kepada bagi korban bencana seperti banjir, kebakaran dan tanah longsor.
b.      Penelitian : Program Mengidentifikasi permasalahan yang muncul mengenai pemberitaan Kantong Teh Celup Mengandung Racun, merancang dan melaksanakan penelitian mengenai pemberitaan.
c.       Evaluasi : Program memperbaiki dan merancang strategi baru yang dapat meyakinkan dan mendapat kepercayaan masyarakat.
Publikasi : Program membangun hubungan dengan stakeholder, dengan cara memberikan informasi yang penting dan meyakinkan bagi mereka dengan cara membuat iklan dan menyebar luaskannya melalui media massa, baik cetak 


No comments:

Post a Comment

Organisasi Profesi Humas

A.     PERHUMAS Pada tanggal 15 Desember 1972 para praktisi humas di Indonesia mendirikan Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHU...