Pengertian Opinion
Leaders
Istilah Opinion
leader (pemuka
pendapat) merupakan suatu konsep yang tidak asing bagi kegiatan kehumasan.
Konsep opinion leader,
secara harafiah, ditujukan kepada para pemuka pendapat atau mereka yang, secara
formal memiliki pengaruh dalam masyarakat, kajian tentang opinion
leader awalnya muncul di Amerika pada tahun 1950-1960-an ,seperti yang
ditunjukkan oleh Paul Lazarefeld dan kawan-kawan. Oleh karena itu model-model
arus informasi yang mendekati pembahasan pemimpin opini ini adalah model two
step flow. Artinya media massa tidak langsung mengenai audiencenya tetapi
melalui pemimpin opininya. Kemudian informasi yang didapatkan tadi disampaikan
kepada para pengikutnya., sebelumnya, penyebutan opinion leader sering
menggunakan kata-kata influentials, influencers atau tastemakers. Kemudian kata
opinion leader lebih sering dikenal dimasyarakat pedesaan, sebab pada saat itu
tingkat media masih rendah serta pendidikan yang belum maju.
Opinion
leaders satu pemimpin opini adalah
individu yang memimpin dalam mempengaruhi pendapat orang
lain tentang inovasi. Perilaku pemimpin opini penting dalam
menentukan tingkat adopsi suatu inovasi dalam suatu sistem. Bahkan, bentuk
kurva Sdifusi terjadi karena pemimpin
opini sekali mengadopsi kemudian memberitahu orang lain
tentang inovasi yang diadofsinya.
Opinion leaders adalah orang yang mempunyai keunggulan dari masyarakat
kebanyakan. Opinion leaders lebih mudah menyesuaikan diri dengan masyarakatnya, lebih
kompeten dan lebih tahu memelihara norma yang ada. Kemampuan dirinya memelihara
norma menjadi salah satu konsekuensi logis bentuk pelayanan atau suri teladan
yang diberikan atau ditunjukkan kepada masyarakatnya. Menurut Homanas
(1961),”Seseorang yang memiliki status sosial tinggi (pemimpin pendapat) akan
senantiasa memelihara nilai-nilai serta norma kelompoknya sebagai syarat
minimal dalam mempertahankan statusnya.”
Ada dua pengelompokan opinion leader :
1.
Opinion Leader Aktif (Opinion Giving)
disini
para opinion leader tersebut sengaja mencari penerima atau followers untuk
mengumumkan atau mensosialisasikan suatu informasi. Contoh : saat adanya
program KB (Keluarga Berencana) yang bertujuan mengendalikan pertumbuhan
penduduk. Tapi bagi masyarakat desa hal ini masih terlalu baru dan mereka belum
mengenal apa itu KB sebenarnya, maka disini peranan opinion leader tersebut
dituntun untuk menyampaikan informasi bahwa program KB ini bertujuan penting
bagi kelangsungan masyarakat dipedesaan.
2.
Opinion Leader Pasif (Opinion Seeking)
Dalam hal ini followers lebih aktif mencari
sumber informasinya kepada opinion leader, sehubungan dengan permasalahan yang
dihadapi seperti halnya contoh diatas tersebut.
Pengertian pemuka pendapat menurut Denis L Wilcox,
dkk : “ Serving as catalysts for the formation of public opinion are peoplewho
are knowledgeable and articulate about specific issues. They arecalled opinion
leaders. Sociologists describe them as
(1) highlyinterested in the subject or issues
(2) better informed on the issuesthan average person
(3) avid consumers of mass media
(4) earlyadopters of new ideas, and
(5) good organizers who can get otherpeople to take
action”.
Sehingga untuk membentuk katalis dari formasi opini
publik yang mempunyaipengetahuan yang luas dan mengetahui tentang isu-isu yang
spesifik. Mereka itudisebut dengan pemuka pendapat (opinion leader) .
Ahli
sosiologi mendeskripsikan opinion leader sebagai orang yang :
1) Mempunyai ketertarikan yang tinggi terhadap
isu-isu yang berkembang di tengahmasyarakat
2) Mereka lebih informatif dalam menyampaikan
isu-isu daripada rata-ratamasyakarat biasa
3) Opinion leader adalah orang yang berhubungan
erat dengan media massa
4) Mereka paling dini mengadopsi atas ide-ide
baru
5) Mereka dapat mengorganisir dengan sebaik
mungkin untuk mempersuasikanorang lain untuk melakukan tindakan.
Denis L.Wilcox,dkk, (2001:211) Pemuka pendapat (opinion
leader) adalah orang yang mempunyai keunggulandaripada masyarakat kebanyakan.
Salah satu keunggulan para pemuka pendapat (opinion leader)dibandingkan dengan
masyarakat kebanyakan adalah pada umumnya para pemuka pendapat (opinion
leader)itu lebih mudah menyesuaikan diri dengan masyarakatnya, lebih
kompeten dan lebih mengetahui tata cara memelihara norma yang ada di dalam
masyarakat.
Nurudin,
(2000:97) pemuka pendapat (opinionleader) juga dapat diartikan sebagai orang
yang sering dimintai petunjuk dan informasi oleh kebanyakan masyarakat, meneruskan
informasi politik dari media massa kepada masyarakat. Misalnya tokoh informal
masyarakat kharismatis, atausiapapun yang dipercaya oleh publik.
Kesimpulan
Jadi, Opinion leaders dapat dikatakan
sebagai orang-orang berpengaruh, yakni orang-orang tertentu yang mampu
memengaruhi sikap orang lain secara informal dalam suatu sistem sosial. Dalam
kenyataannya, orang berpengaruh ini dapat menjadi pendukung inovasi atau
sebaliknya, menjadi penentang. Ia (mereka) berperan sebagai model dimana
perilakunya (baik mendukung atau menentang) diikuti oleh para pengikutnya.
No comments:
Post a Comment