Fungsi Gatekeeper atau penjaga gawang
dalam proses komunikasi massa
Istilah gatekeeper
pertama kali dikenalkan oleh Kurt Lewin, seorang ahli psikologi dari Australia
pada tahun 1947, dalam bukunya Human
Relations (1947), (dalam Nurudin 2009:1118).
Gatekeeper
adalah peyeleksi informasi, sebagaimana diketahui komunikasi
massa dijalankan oleh beberapa orang organisasi media massa, mereka inilah
yang akan menyeleksi setiap imformasi yang akan disebarkan kepada masyarakat.
Gatekeeper sangat penting karena mereka memiliki kewenangan untuk memperluas
atau membatasi informasi yang akan disebarkan tersebut, mereka adalah wartawan,
editor, sutradara dsb.
Proses komunikasi massa dapat dikatakan sangat
berkaitan dengan proses
gatekeeping bahkan hubungan antara keduanya sangat
erat dan tidak terpisahkan. Hal ini karena
dalam setiap proses komunikasi massa, pasti terdapat proses gatekeeping di dalamnya. Proses gatekeeping ini jugalah yang kemudian
secara tidak langsung mempengaruhi proses
komunikasi massa, memberi arti pada proses komunikasi
massa yang terjadi, serta menentukan kemana arah dari komunikasi
massa tersebut akan dibawa.
Gatekeeper
berfungsi sebagai :
Ø Mengatur.
Semua
informasi akan diatur oleh gatekeeper
mana yang boleh disebarkan mana yang tidak boleh disebarkan untuk
khalayak.
Ø Menyaring.
Sebelum
informasi disampaikan kepada audience, informasi tersebut akan mengalami
penyaringan terlebih dahulu, dan membatasi informasi yang akan diterima
komnikan.
Ø Memilih.
Informasi
yang masuk juga akan dipilih mana yang layak untuk disebarkan.
Ø meniadakan.
Informasi
yang diterima akan ada informasi yang
ditiadakan apabila informasi tersebut tidak layak atau pantas untuk di
sebarkan..
Ø menyederhanakan.
Semua
informasi yang didapat akan disederhanakan oleh gatekeeper agar informasi
tersebut lebih mudah dipahami oleh khalayak.
No comments:
Post a Comment