KONSEP HUMAS
Menurut Efendy (1990) Humas dapat
dibedakan ke dalam dua pengertian yakni: “Sebagai teknik komunikasi dan sebagai
metode komunikasi: Humas sebagai teknik komunikasi dimaksudkan bahwa humas
dilakukan sendiri oleh pimpinan organisasi. Sedangkan Humas sebagai metode
komunikasi dimaksudkan bahwa dilakukan secara melembaga (Public relation of being), dimana wahana humas
ditekankan adalah berupa biro, bagian, seksi, urusan bidang dan lain
sebagainya. Dapat dikatakan bahwa Humas baik sebagai teknik komunikasi maupun
sebagai metode komunikasi adalah suatu aktifitas yang menunjang manajemen suatu
lembaga untuk menggerakkan manusia-manusia yang terlibat, menuju sasaran dan
tujuan lembaga.
Seidel dalam Effendy (1990),
memberikan definisi Humas adalah proses kontinu dari usaha-usaha manajemen
untuk memperoleh good will (kemauan baik) dan
pengertian dari para pelanggannya, pegawainya, dan publik umumnya; ke dalam
menganlisa dan perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan
pertanyaan-pertanyaan.
The pitish
Institut of public relations (Rahmandi, 1994) mendefinisikan Humas sebagai “Upaya
sungguh-sungguh, terencana dan berkesinambungan untuk menciptakan dan membina
saling pengertian antara organisasi dan publiknya”.
Definisi yang telah disepakati oleh
praktisi Humas se-dunia, yang terhimpun dalam organisasi yang bernama, “The Internasional Public Relations Association” (IPRA),
bersepakat merumuskan sebuah definisi dengan harapan dapat diterima dan
dipraktekkan bersama berbunyi “Hubungan Msayarakat (Humas) adalah manajemen
dari sikap budi yang berencana dan berkesinambungan yang dengan itu
organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi
berupaya membina pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang ada
kaitannya atau mungkin ada hubungannya dengan jalan nilai pendapat umum
diantara mereka, yang dengan informasi yang berenacana dan tersebar luas
mencapai kerja sama yang lebih produktif dan pemenuhan kepentingan bersama yang
lebih efisien (Effendy, 1990). Definisi di atas dinilai sebagai definisi yang
lengkap, yang menunjukkan ciri khas dan meliputi faktor-faktor yang memang
harus ada pada Humas.
LATAR BELAKANG KONSEP HUMAS
Ada
dua konsep besar yang menjadi latar belakang berkembangnya Public Relations,
yakni dalam tinjauan bisnis suatu perusahaan yang meliputi:
a. Konsep tradisional dari suatu bisnis
b. Konsep modern dari suatu bisnis
Kedua
konsep tersebut, pada setiap konsepnya dapat diklasifikasikan melalui bagan
berikut ini:
KONSEP TRADISIONAL DARI SUATU BISNIS
|
KONSEP MODERN DARI SUATU BISNIS
|
§ TERTUTUP
§ TERBATAS
§ EKSTERNAL
|
§ TERBUKA
§ TERSEBAR LUAS
§ INTERNAL/EKSTERNAL
|
1. Konsep Tradisional Tertutup
Dalam
konsep tradisonal dari suatu bisnis yang sifatnya tertutup,
seseorang/perusahaan/lembaga/organisasi selalu menutupi peristiwa yang
menimpanya, jika peristiwa tersebut dianggap sebagai peristiwa yang buruk atau
yang bersifat negatif.
Pada masa
itu tidak terpikirkan bahwa hal yang ditutup-tutpi cepat atau lambat akan
terbongkar juga dan akan diketahui oleh masyarakat luas.
Orang/perusahaan/lembaga kurang memperhitungkan proses komunikasi yang timbul
dalam masyarakat.
2. Konsep Tradisional Terbatas
Dalam konsep tradisonal dari suatu
bisnis yang sifatnya terbatas, ditandai dengan keterbatasan dalam hal
memasarkan produk atau jasa. Dalam hal ini orang/perusahaan/lembaga jika
membuka perusahaan, walaupun diperhitungkan dengan pasarannya, tetapi hasil
produksinya hanya disesuaikan dengan kebutuhan daerahnya saja.
3. Konsep Tradisional Eksternal
Public Relations di masa ini
konsepnya mengarah pada kegiatan yang sifatnya ekstenal, atau dengan kata lain
orientasi kegiatan public relations adalah hanya untuk masyarakat di luar
organisasi/perusahaan saja.
4. Konsep Modern Terbuka
Dalam konsep modern dari suatu
bisnis, orang/perusahaan/lembaga pada umumnya sudah menyadari pentingnya
informasi yang diberikan kepada masyarakat secara benar, jelas, terbuka, jujur
dalam arti sesuai dengan faktanya. Hal ini dimaksudkan agar publik dapat
mengetahui secara jelas tentang kegiatan dan kejadian yang menimpa
seseorang/perusahaan/lembaga secara apa adanya.
5. Konsep Modern Tersebar Luas
Dalam
konsep modern, orang/perusahaan/lembaga membuka perusahaan diusahakan agar
barang-barang yang diproduksinya dipasarkan dengan memperhitungkan segala
sesuatu yang tidak saja dipasarkan di daerahnya saja tetapi juga melakukan
penyebaran pemasaran ke luar daerah. Jadi diperhitungkan bagaimana agar barang
dan jasa sebagai sumber usahanya tersebut dapat tersebar luas sehingga
masyarakat yang tadinya tidak menganal akan mengenal.
6. Konsep Modern Internal dan Eksternal
Pada konsep modern, aplikasi publik
relations diarahkan pada dua sasaran publik yakni publik internal dan
eksternal. Oleh karena itu, jika ada permasalahan yang berkaitan dengan bawahan
dimana semua ini menyangkut masalah publik internal, maka tugas PRO adalah
harus dapat mempertemukan kedua keinginan/motivasi/kebutuhan dari setiap kelompok
dimana kedua macam publik tersebut tentu saja mempunyai keinginan yang satu
sama lain belum tentu sama. Dengan kata lain, pada konsep ini, PR harus bisa
menjadi penghubung dari publik internal dan eksternal.
KARAKTERISTIK
HUMAS
Ada
4 (empat) ciri utama humas yang disebut sebagai karakteristik humas,
diantaranya yaitu:
1. Adanya Upaya Komunikasi yang
Bersifat Dua Arah
Hakekat humas adalah komunkasi.
Namun tidak semua komunikasi dikatakan humas. Komunikasi yang menjadi ciri
kehumasan adalah komunikasi dua arah yang memungkinkan terjadinya arus
informasi timbal balik.
2. Sifatnya yang Terencana
Sifat humas yang terencana
mengandung pengertian bahwa kerja/aktivitas humas merupakan kerja/aktivitas
yang berkesinambungan, memiliki metode terintegrasi dengan bagian lain dan
hasilnya tangible (nyata). Syarat terencana dan berkesinambungan ini
merupakan salah satu syarat yang dinilai dalam kompetisi tertinggi program PR
internasional, yakni Golden World Award For Excellence in
PR (GWA).
3. Berorientasi pada Organisasi/Lembaga
Dengan mencermati orientasi
tersebut, maka syarat mutlak dalam kerja humas adalah pemahaman yang tinggi
terhadap visi, misi, dan budaya organisasi/lembaga. Visi, misi, dan budaya
organisasi/lembaga inilah yang menjadi materi utama humas, sehingga dapat
mencapai tujuan humas dan mendukung tujuan manajemen lainnya, termasuk tujuan
marketing.
4. Sasarannya adalah Publik
Yaitu suatu
kelompok dalam masyarakat yang memiliki karakteristik kepentingan yang sama.
Jadi sasaran humas bukanlah perorangan, hal ini perlu disampaikan sebab masih
ada orang yang mengistilahkan PR sebagai personal Relation.