MANAJEMEN ISSUE
DAN KRISIS YANG MENERPA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA
Dosen
Pengampu : Yera Yulista, S.Sos., M.Si
Disusun
Oleh :
Nama
: Santy Berlianty
Nim : 2018815
SEKOLAH
TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PAHLAWAN 12 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SUNGAILIAT
2019
SOAL
Akhir-akhir ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) ramai menjadi sorotan publik karena instansi ini dikaitkan
dengan banyak peristiwa bencana, salah satunya peristiwa tsunami. Anggapan
miringpun tak pelak hadir, para SDM instansi ini dianggap kurang profesional
dalam bekerja sehingga tidak mampu membantu masyarakat dalam memberikan early warning dalam mengantisipasi
datangnya ancaman tsunami.
a. Mengapa
kasus ini masuk dalam kategori kasus public
relations ?
b. Jelaskan
apa saja dampak yang muncul kepada instansi dari persepsi publik terkait kasus
ini ?
c. Menurut
anda kasus dari kasus ini BMKG masuk dalam kategori isu atau krisis ?
(pilih salah satu jawaban yang
benar berserta alasan anda)
d. Buatlah
tahapan pengelolaan manajemen isu atau manajemen krisis secara komprehensif ?
JAWAB
1.
Mengapa kasus yang menerpa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) termasuk dalam kategori Public Relations ?
Maenurut saya kasus yang menimpa Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) termasuk dalam kategori public relations karena ini berkaitan dengan persepsi public yang nantinya akan berkaitan dengan citra dan nama
baik dari instansi tersebut, maka apabila instansi tersebut mendapat citra yang
buruk di hadapan publik-nya maka itu akan berpengaruh pada instansi itu
sendiri. Terlebih lagi instansi tersebut merupaka sumber informasi untuk
publiknya.
Sedangkan instansi tersebut merupakan salah satu
instansi yang penting bagi publik dalam mencari informasi mengenai prakiraan
cuaca, iklim, kualitas udara dan gempabumi yang terjadi di berbagai wilayah di
Indonesia. Dimana Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
merupakan instansi yang resmi dalam penyebaran informasi yang berkaitan dengan
hal tersebut.
Jika bukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) maka siapa lagi yang akan menjadi pusat sumber informasi yang
dapat dipercayai publik dalam mencari informasi mengenai prakiraan cuaca,
iklim, udara, gempabumi dan lain sebagainya. Jadi Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) harus mempunyai citra yang baik mata
masyarakat dan dapat dipercaya oleh publik-nya.
2.
Jelaskan apa saja dampak yang muncul
kepada instansi dari persepsi publik terkait kasus ini ?
·
Dampak negatif-nya ialah instansi
tersebut akan kehilangan kepercayaan publik dan citra dari instansi tersebut
dianggap buruk dan tidak profesional dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
·
Dampak positif-nya adalah dapat membuat
instansi tersebut untuk melakukan pembenahan dalam organisasi agar tidak
terjadi lagi kesalahan dalam menyebarkan informasi yang berkaitan dengan
kepentingan publiknya.
·
Intensitas permasalahan akan bertambah
apabila melakukan satu kesalahan, maka kesalahan-kesalahan berikutnya akan
bermunculan dari berbagai macam bentuk dan pada akhirnya akan berakibat pada
instansi.
·
Menjadi sorotan public baik melalui media massa, atau informasi dari mulut ke
mulut. Dimana pada saat ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
memang menjadi sorotan publik karena dengan banyaknya terjadi berbagai bencana
yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Sehingga kesalahan sekecil
apapun yang dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)
akan menjadi perbincangan dikalangan masyarakat, terlebih lagi diberbagai media
massa, yang selalu mendukung dalam penyebar luasan informasi secara cepat.
·
Masalah akan mengganggu kelancaran dalam
penyebaran informasi, meskipun informasi yang ingin disampaikan telah akurat,
dengan adanya kesalahan yang dilakukan sebelumnya maka mayarakat akan
kebingungan memilih mana informasi yang bernar dan mana informasi yang salah.
·
Masalah mengganggu nama baik instansi
dalam melakukan tugasnya, karena instansi tersebut telah jelas tugas dan tanggung
jawabnya terhadap publik. Apabila nama baik-nya terganggu, maka citra instansi
tersebut-pun akan tercemar.
·
Masalah dapat merusak sistem kerja dan
mengguncang instansi secara keseluruhan.
·
Masalah tersebut akan membuat pemerintah
ikut melakukan interversi terhadap kinerja yang dilakukan oleh instansi
tersebut (BMKG), untuk mengetahui apakah pekerjaan yang dilakukan telah
dijalankan dengan baik atau belum.
3.
Menurut anda dari kasus BMKG ini masuk
dalam kategori isu atau krisis ?
Telah diketahui bahwa krisis adalah
peristiwa besar yang tak terduga yang secara potensial berdampak negatif
terhadap perusahaan maupun publik. Peristiwa ini mungkin secara cukup berarti
merusak organisasi, karyawan, produk dan jasa yang dihasilkan organisasi, kondisi
keuangan dan reputasi perusahaan.
Jadi
menurut saya kasus ini sudah termasuk dalam kategori krisis, karena sesuai
dengan persepsi publik bahwa hal yang dituduhkan memang pernah terjadi, bahkan
hal tersebut sudah beberapa kali terjadinya, maka dari itu instansi tersebut
telah terkena krisis.
Krisis
yang terjadi pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ini
termasuk dalam krisis tahap warning
(peringatan) dimana tahap ini merupakan tahapan yang paling penting dalam
menghadapi krisis karena bila pada tahap ini krisis tidak diselaikan maka
krisis tersebut akan berlanjut kearah yang serius, dan akhirnya nanti akan
berpengaruh pada instansi tersebut yang berakibat semakin parah.
4.
Buatlah tahapan pengelolaan manajemen
krisis secara komprehensif ?
Tahapan
dalam mengelola menajemen krisis dalam kasus yang berkaitan dengan Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai berikut :
Ø Memahami Faktor Penyebab Krisis
Karena suatu krisis tidak bisa diprediksi datangnya.
Maka jalan yang terbaik untuk menghadapinya adalah membuat perencanaan melawan
krisis tersebut terlebih lagi pada kasus ini krisisnya berawal dari persepsi
publik, yakni yang berasal dari pihak luar organisasi, sehingga semua hal
terjadi akan sulit untuk dikontrol. Dengan memahami faktor terjadi krisis
tersebut maka langkah selanjutkan bisa dilakukan, salah satunya dengan cara
melakukan perbaikan dalam organisasi tersebut agar hal yang serupa tidak
terjadi lagi.
Ø Identifikasi krisis
Praktisi
PR melakukan identifikasi krisis dengan penelitian. Bila krisis terjadi dengan
cepat, maka penelitian harus dilakukan secara informal dan kilat. Untuk itu
harus diusahakan kesimpulan atas identifikasi krisis yang terjadi ditarik pada
hari yang sama saat data dikumpulkan.
Kemudian
keahlian khusus dibutuhkan praktisi public
relations untuk dapat menjalankan identifikasi krisis. Misalnya keahlian
dalam hal jurnalistik yang umumnya dimiliki oleh para jurnalis. Untuk dapat
menjalankan hal ini, seorang public
relations bekerja layaknya dokter yang melakukan diagnosis, meneliti gejala
untuk memperoleh gambaran yang utuh. Untuk mengidentifikasi krisis organisasi
dapat melakukan konsultasi dengan pihak pihak terkait yang ada di luar
perusahaan seperti konsultan, akademisi, peneliti, dan lain-lain.
Ø Analisis krisis
Analisis krisis dilakukan sebelum seorang public relations mengambil berbagai
strategi dan tindakan komunikasi. Setelah data berhasil diperoleh, tugas
praktisi public relations selanjutnya
adalah menganalisis krisis yang dilakukan baik secara parsial maupun integral.
Oleh karena itu dalam tahap ini dibutuhkan kemampuan membaca permasalahan yang
baik.
Ø Isolasi krisis
Krisis bisa identikkan sebagai penyakit, dan bahkan
bisa juga bersifat menular. Oleh karena itu agar penyakit tidak menular dan
menyebar luas, perlu dilakukan isolasi krisis, atau dikarantina sebelum
akhirnya dilakukan tindakan penyelesaian.
Ø Membuka semua saluran informasi
Semua saluran informasi harus jelas dan tetap harus
dikoordinasikan lewat juru bicara yang telah ditunjuk, agar tercipta satu
sumber informasi yang terkendali mengenai tahapan krisis hingga pada tahapan penyelesaiannya.
Bila sumber informasi dari instansi mempunyai banyak suara/pendapat maka instansi
tersebut akan menadapatkan masalah kembali.
Ø Tindakan terakhir adalah mengawasi dan mengevaluasi
Masalah yang telah dicapai atau yang belum
diselesaikan dalam upaya mengurangi dampak dan efek krisis. Sejauh mana
kerugian yang diderita, baik organisasi maupun masyarakat lainnya, yang
terseret menjadi korban dari krisis secara langsung dan tidak langsung.
Maka
pengawasan dan pengevaluasian harus terus dilakukan secara rutin dengan semua
pihak yang berada dalam organisasi tersebut, supaya citra dari instansi tidak
tercemar dan dapat menjalan tugas-nya dengan baik dan dapat memberikan manfaat
bagi publik-nya.
No comments:
Post a Comment