Wednesday, March 22, 2017

Proses Pembuatan Keputusan


PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN





DISUSUN OLEH :
NAMA        : SANTY BERLIANTY
NIM            : 2018815

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PAHLAWAN-12
SUNGAILIAT-BANGKA
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SUNGAILIAT
2016


KATA PENGANTAR
Dengan Tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-nya saya  dapat menyelesaikan makalah  yang berjudul PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

            Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya. Saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca semua demi kesempurnaan makalah ini.

                                                                                       Sungailiat-Bangka,   november 2016


                                                                                                 Penyusun









BAB I
                                                              PENDAHULUAN
                                                                             
A.    Latar belakang
Pembuatan keputusan merupakan salah satu unsure yang sangat esensial dalam organisasi dan managemen. Pembuatan keputusan bukan hanya fungsi pimpinan, tapi juga suatu proses partisipasi seluruh anggota untuk meningkatkan fungsi-fungsi managemen. Bagi pimpinan pembuatan keputusan itu merupakan salah satu fungsi yang tidak dapat dihindari untuk tidak melakukannya. Sebab tanpa pembuatan keputusan fungsi kepemimpinan tidak dapat dilaksanakan dan fungsi mananagemen tidak dapat berjalan dengan baik untuk mewujudkan tujuan organisasi.
Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manager. Kegiatan ini memainkan peranan yang sangat penting, setiap putusan harus diikuti dengan pelaksanaan, dan orang yang membuat keputusan itulah yang pertama-tama bertanggung jawab. Meski demikian setiap keputusan hendaknya diusahakan agar pelaksanaannya jangan sampai menggunakan kekerasan, (fisik) kalau tidak terpaksa sama sekali.
Didalam setiap organisasi, baik organisasi besar maupun kecil, dapat saja terjadi perubahan-perubahan kondisi, pergeseran personalia, timbul pertentangan-pertentangan, terjadi kesalahan yang perlu dibetulkan, dan muncul hal-hal yang tidak terduga sama sekali sebelumnya. Menghadapi pekembangan atau masalah semacam itu memerlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Disamping itu keputusan, kputusan-keputusan harus diambil dengan tepatag  agar organisasi dapat berjalan dengan lancer. Pimpinan harus cekatan dalam mengambil keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, harus mengetahui mengapa itu dilakukan, kapan, dimana, bagaimana, dan siapa yang harus melaksanakannya.
B.     Rumusan masalah
1.      Apa arti dari kata proses, pembuatan dan kata keputusan ?
2.      Apa pengertian dari  pembuatan keputusan ?
3.      Bagaimana proses pembuatan keputusan ?
4.      Ada berapa tipe-tipe keputusan ?
5.      Ada berapa teknik dalam pembuatan keputusan ?
C.     Tujuan penulisan
Untuk mengetahui apa arti dari kata proses, pembuatan, dan kata keputusan, Untuk mengetahui pengertian proses pembuatan keputusan, Untuk mengetahui cara dalam proses pembuatan keputusan, Untuk mengetahui ada berapa tipe-tipe dari keputusan, dan untuk mengetahui beberapa teknik dalam pembuatan keputusan.



















BAB II
PEMBAHASAN
A.    ARTI KATA PROSES, PEMBUATAN DAN KEPUTUSAN
Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat dari satu atau lebih objek di bawah pengaruhnya.
Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu ruang,keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat  dari satu atau lebih objek  di bawah pengaruhnya.
Pembuatan menurut kamus besar Bahasa Indonesia  adalah pembuatan/pem·bu·at·an/ n proses, cara, perbuatan,  buat1/bu·at/   kerjakan; lakukan.
Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan - kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya.Setiapkeputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat berupa tindakan atau opini.
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan. Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan. Keputusan dapat pula berupa tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula. (R.C. Davis,1894-1962).
Keputusan dapat berarti pula sebagai hukum situasi, ketika semua fakta dari situasi itu dapat diperolehnya dan semua yang terlibat, baik pengawas maupun pelaksanaan mau menaati hukumnya atau ketentuannya, maka tidak sama dengan menaatiperintah. Wewenang tinggal dijalankan, tetapi itu merupakan wewenang dari hukum situasi. (Mary Parker Follett, 1868-1933).



B.     PENGERTIAN PEMBUATAN KEPUTUSAN
Pembuatan keputusan adalah suatu proses yang bersifat kontinu bagi manajer dan merupakan tantangan yang harus dihadapi.
Terry, George R. (2000) mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan alternative perilaku (kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternative yang ada.
Siagian, Sondang P.(2000) memaparkan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternative dan dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
Simon, Herbert A. (1916-2001) mengemukakan bahwa ada tiga proses dalam pengambilan keputusan adalah :
1.      Intelegence activity yaitu proses penelitian situasi dan kondisi dengan wawasan yang inteligen.
2.      Design activity yaitu proses menemukan masalah, mengembangkan pemahaman, dan menganalisi kemungkinan pemecahan masalah serta tindaklanjutnya, jadi ada perencanaan pola kegiatan.
3.      Choise activity yaitu memilih salah satu tindakan yang terbaik dar sekian banyak alternative atau kemungkinanan pemecahan. Kegiatan-kegiatan pelaksanaan hasil keputusan itu sendiri biasanya dilaksanakan oleh orang lain.
Pembuatan keputusan adalah bagia dari kegiatan meneger. Kegiatan ini memberikan peranan yang penting bagi manajer melaksanakan fungsi perencanaan. Perencanaan menyangkut keputusan-keputusan sangat penting dan jangka panjang yang dapat dibuat manajer. Pembuatan keputusan (decision making) menggambarkan proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu.

C.     PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN KEPUTUSAN
Sebagaimana T. Hani Handoko (2003) mengungkapkan bahwa banyak meneger yang harus membuat suatu keputusan dengan metode-metode pembuatan keputusan informasi untuk memberikan pedoman bagi mereka.
Tidak ada pendekatan pembuatan keputusan yang dapat menjamin bahwa manajer akan selalu membuat keputusan yang benar. Tetapi bagaimanpun juga, para manager yang menggunakan suatu pendekatan yang rasional, intelektual, dan sistematik akan lebih berhasil disbanding para manajer yang menggunakan pendekatan informasi.
Proses pembuatan keputusan rasional hamper sama dengan proses perencanaan strategi yang mencakup identifikasi dan diagnosis masalah, pengumpulan dan analisis data yang relevan, pengembangan alternative-alternatif, penilaian berbagai alternative penyelesaian, pemilihan alternative terbaik, implementasi keputusan dan evaluasi terhadap hasil-hasil.
1.      Pemahaman dan perumusan masalah
Para manajer dapat mempermudah identifikasi masalah dengan beberapa cara, antara lain : pertama, manajer secar sistematis menguji hubungan-hubungan sebab-akibat, kedua, menajer mencaripenyimpangan-penyimpangan atau perubahan-perubahan dari “normal” manajer berkonsultasi dengan pihak-pihak lain yang mampu memberikan pandangan dan wawasan yang berbeda tentang masalah atu kesempatan.
2.      Pengumpulan dan analisis data yang relevan
Manajer pertama kali harus menetukan data-data apa yang akan dibutuhkan untukmembuat keputusan yang tepat, dan kemudian mendapatkan informasi.
3.      Pengembangan alternative-alternatif
Sebelum menager melakukan pengambilan keputusan, terlebih dahulu perlu dikembangkan beberapa alternatif yang dapat dilaksanakan dan harus dipertimbangkan konsekuensi yang akan terjadi dari masing-masing alternatif. Hal ini merupakan proses pencarian dimana lingkungan intern dan ekstern yang relevan dengan organisasi diperiksa untuk memberikan informasi yang dapat dikembangkan menjadi alternative yang akan dipilih. Pencarian tersebut dilaksanakan dalam batas waktu dan biaya tertentu, karena dengan hanya usaha besar tersebut dapat dikerahkan untuk mengembangkan alternatif.
4.      Evaluasi alternatif
Setelah dilakukan pengembangan alternative, maka alternative tersebut harus dievaluasi dan dibandingkan. Pada setiap situasi keputusan, sasaran dalam mengambil keputusan adalah mengambil alternative yang akan lebuh mnguntungkan dan yang paling kecil kerugiannya. Hal ini menunjukkan pentingnya tujuan dan sasaran Karena dalam memilih alternative, meneger sebagai pengambil keputusan harus dipedomani tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hubungan antara alternative keluaran didasarkan pada tiga kondisi berikut :
a. kepastian, maneger sebagai pengambil keputusan memiliki pengetahuan yang lengkap mengenai kemungkinan keluaran dari setiap alternative.
b. ketidak pastian, manager sebagai pengambil keputusan sama sekal tidak mengetahui kemungkinan keluaran dari masing-masing alternative.
c. resiko, manager sebagai pengambil keputusan memiliki sedikit prakiraan mengenai kemungkinan keluaran masing-masing alternative.
Pengambilan keputusan dengan resiko mungkin merupakan situasi yang paling sering dijumpai. Dalam hal mengevaluasi, pada kondisi inilah para ahli statistika dan ahli penelitian telah memberikan kontribusi penting kepada teori keputusan.
5.      Seleksi alternative
Seleksi alternative dilakukan dengan maksud untuk memecahkan permesalahan sehingga mampu merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan. Meskipun managemen sebagai pengambil keputusan memilih alternative dengan harapan dapat mencapai sasaran, tetapi pemilihan tersebut seharusnya tidak dipandang sebagai suatu aktivitasyang mandiri.
6.      Implementasi keputusan
Setiap keputusan memiliki karakteristik sedikit lebih dari suatu abstraksi, manakala keputusan tersebut tersebut tidak diimplementasikan. Pilihan harus dilaksanakan secar efektif untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan. Tidak mustahil apabila terjadi keputusn yang baik dapat nenjadi jelek karena dalam mengoperasikannya kurang baik. Implementasi keputusan merupakan aktivitas yang lebih penting dari pada aktivitas nyata memilih alternative.
7.      Evaluasi hasil keputusan
Implementasi hasil keputusan harus dimonitir terus-menerus. Manajer harus mengevaluasi apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan memberikan hasil-hasil yang diinginkan. Pembuatan keputusan adalah suatu proses yang bersifat kontinu bagi manajer dan merupakan tantangan yang harus dihadapi.
D.    TIPE-TIPE PEMBUATAN KEPUTUSAN
1.      keputusan-keputusan yang diprogaram
              Keputusan-keputusan yang deprogram adalah keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan-aturan prosedur, keputusan yang rutin dan berulang-ulang. Setiap organisasi mempunyai kebijaksanaan tertulis atau tidak tertulis yang memudahkan pembuatan keeputusan dalam situasi yang berulang dengan membatasi dan menghilangkan alternative-alternatif.
2.      keputusan-keputusan yang tidak diprogram
              Keputusan-keputusan yang tidak deprogram adalah keputusan yang berkenaan dengan massalah-masalah khusus, khas atau tidak biasa.
3.       keputusan dengan kepasian, Resiko, dan Ketidakpastian
              Keputusan dengan kepasian, Resiko, dan Ketidakpastian yaitu para manajer membuatt keputusan-keputusan adalah bagi kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dan tujuan yang akan dicapai di waktu yang akan dating. Situasi-situasi pembuatan keputusan ini menyangkut berbagai aspek yang tidak dapat diketahui dan sulit diperkirakan.
E.     BEBERAPA TEKNIK DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN
              Pembuatan keputusan para manajer dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik dengan memperhatikan situasi pada saat dalam pengambilan keputusan yaitu :
a.       Situasi kepastian (certainly)
              Keputusan dalam situasi kepastian (certainly), keputusan dalam kondisi seperti ini perlu menentukan batas-batas tertentu dimana factor tunggal dapat menyebabkan sebuah perubahan (deterministic).
b.      Situasi resiko (risk)
              Keputusan dalam situasi resiko (risk), yaitu suatu keputusan yang menggambarkan bahwa setiap rangkaian kegiatan mempunyai sejumlah kemungkinan dan masing-masing probabilitasnya dapat diperhitungkan atau dapat diketahui. Kebanyakan para menejer dalam pemecahan masalah dengan menerapkan kemungkinan (probability) untuk beberapa alternative. Teknik ini biasanya menggunkan pohon keputusan (decision tree) untuk solusinya. Pembuatan keputusan dengan kondisi resiko ini disebut juga model stokastikmyaitu sesuatu yang belum tentu terjadi kepastiannya, untuk pencapaian stokastik sebenarnya lebih didominasi oleh usaha dan kerja keras manajer. Teknik yang dapat digunakan keputusan dalam situasi resiko adalah teknik keputusan inventori dan antrian.
c.       Situasi ketidak pastian (uncertainly)
              Keputusan dalam kondiis ini merupakan suatu keputusan yang menggambarkan bahwa setiap rangkaian kegiatan mempunyai sejumlah kemungkinan hasil dan masing-masing probalitasnya tidak dapat diketahui/ditentukan. Ketidak pastian merupakan suatu keadaan dimana manajer tidak dapat menentukan keputusan kerena belum pernah terjadi sebelumnya. Memang keputusan dengan kondisi seperti ini adalah situasi yang paling sulit untuk pengambilan keputusan, ketidakpastian relevan dengan apa yang ada dalam Game Theory. Dalam kondisi seperti ini perlu mengumpulkan informasi sebanyak mungkin untuk mendukung keputusan dalam rangka pemecahan suatu permasalahan.
d.      Situsi konflik (conflict)
              Keputusan dalam situasi konflik terkadang dalam pengambilan keputusan tidak selalu lancer. Banyak permasalahan yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Apalagi bila keputusan yang diambil terdapat konflik atau dapat menyebabkan konflik.









BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
              Dari uraian diatas  dapat saya simpulkan, bahwa proses adalah tahapan-tahapan yang dilalui dalam melakukan suatu hal tanpa adanya proses yang dilalui maka tidak akan ada perrubahan.
              Keputusan suatu reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan - kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya
              Pembuatan keputusan adalah suatu proses yang bersifat kontinu bagi manajer dan merupakan tantangan yang harus dihadapi
              Dalam pembuatan keputusan ada bebera proses yang dilalui, diantaranya : Pemahaman dan perumusan masalah, Pengumpulan dan analisis data yang relevan, Pengembangan alternative-alternatif, Evaluasi alternative, Seleksi alternative, Implementasi keputusan, dan Evaluasi hasil keputusan
              Tipe-tipe pembuatab keputusan terdiri dari : keputusan-keputusan yang diprogaram, keputusan-keputusan yang tidak deprogram, keputusan dengan kepasian, Resiko, dan Ketidakpastian
              Beberapa teknik dalam pembuatan keputusan anatara lain : Situasi kepastian (certainly), Situasi resiko (risk), Situasi ketidak pastian (uncertainly), Situsi konflik (conflict).
              Pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi itu sangat dibutuhkan. Karena tanpa pembuatan keputusan yang baik maka suatu organisasi tidak akan berjalan sesuai dengan yang direncanakan.




DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Usman. 2015. Asas Managemen. Jakarta : Rajawali Pers.
Siswanto. 2005. Pengantar Managemen. Jakarta : Jl. Sawo Raya No:18.


No comments:

Post a Comment

Organisasi Profesi Humas

A.     PERHUMAS Pada tanggal 15 Desember 1972 para praktisi humas di Indonesia mendirikan Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHU...