PROSES
PEMBUATAN KEPUTUSAN
DISUSUN
OLEH :
NAMA : SANTY BERLIANTY
NIM : 2018815
SEKOLAH
TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PAHLAWAN-12
SUNGAILIAT-BANGKA
PROGRAM
STUDI ILMU KOMUNIKASI
SUNGAILIAT
2016
KATA PENGANTAR
Dengan Tuhan yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan harapan saya semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk
ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya. Saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca semua demi kesempurnaan makalah ini.
Sungailiat-Bangka, november 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Pembuatan
keputusan merupakan salah satu unsure yang sangat esensial dalam organisasi dan
managemen. Pembuatan keputusan bukan hanya fungsi pimpinan, tapi juga suatu
proses partisipasi seluruh anggota untuk meningkatkan fungsi-fungsi managemen.
Bagi pimpinan pembuatan keputusan itu merupakan salah satu fungsi yang tidak
dapat dihindari untuk tidak melakukannya. Sebab tanpa pembuatan keputusan
fungsi kepemimpinan tidak dapat dilaksanakan dan fungsi mananagemen tidak dapat
berjalan dengan baik untuk mewujudkan tujuan organisasi.
Pembuatan
keputusan adalah bagian kunci kegiatan manager. Kegiatan ini memainkan peranan
yang sangat penting, setiap putusan harus diikuti dengan pelaksanaan, dan orang
yang membuat keputusan itulah yang pertama-tama bertanggung jawab. Meski
demikian setiap keputusan hendaknya diusahakan agar pelaksanaannya jangan
sampai menggunakan kekerasan, (fisik) kalau tidak terpaksa sama sekali.
Didalam
setiap organisasi, baik organisasi besar maupun kecil, dapat saja terjadi
perubahan-perubahan kondisi, pergeseran personalia, timbul
pertentangan-pertentangan, terjadi kesalahan yang perlu dibetulkan, dan muncul
hal-hal yang tidak terduga sama sekali sebelumnya. Menghadapi pekembangan atau
masalah semacam itu memerlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
Disamping itu keputusan, kputusan-keputusan harus diambil dengan tepatag agar organisasi dapat berjalan dengan lancer.
Pimpinan harus cekatan dalam mengambil keputusan mengenai apa yang harus
dilakukan, harus mengetahui mengapa itu dilakukan, kapan, dimana, bagaimana,
dan siapa yang harus melaksanakannya.
B. Rumusan
masalah
1. Apa
arti dari kata proses, pembuatan dan kata keputusan ?
2. Apa
pengertian dari pembuatan keputusan ?
3. Bagaimana
proses pembuatan keputusan ?
4. Ada
berapa tipe-tipe keputusan ?
5. Ada
berapa teknik dalam pembuatan keputusan ?
C. Tujuan
penulisan
Untuk
mengetahui apa arti dari kata proses, pembuatan, dan kata keputusan, Untuk
mengetahui pengertian proses pembuatan keputusan, Untuk mengetahui cara dalam
proses pembuatan keputusan, Untuk mengetahui ada berapa tipe-tipe dari
keputusan, dan untuk mengetahui beberapa teknik dalam pembuatan keputusan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
ARTI
KATA PROSES, PEMBUATAN DAN KEPUTUSAN
Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang
terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian
atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh
perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat dari satu atau lebih objek di
bawah pengaruhnya.
Proses adalah
urutan pelaksanaan atau kejadian yang
terjadi secara alami atau didesain, mungkin menggunakan waktu ruang,keahlian atau sumber
daya lainnya, yang menghasilkan
suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang diciptakan
terhadap sifat-sifat dari satu atau lebih objek di bawah pengaruhnya.
Pembuatan menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah pembuatan/pem·bu·at·an/ n proses,
cara, perbuatan, buat1/bu·at/ kerjakan;
lakukan.
Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa
solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa
kemungkinan - kemungkinan dari alternatif tersebut bersama
konsekuensinya.Setiapkeputusan akan
membuat pilihan terakhir, dapat berupa tindakan atau opini.
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya
dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu
pertanyaan. Keputusan harus dapat menjawab pertanyaan tentang apa yang
dibicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan. Keputusan dapat pula berupa
tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula. (R.C.
Davis,1894-1962).
Keputusan dapat berarti pula sebagai hukum situasi,
ketika semua fakta dari situasi itu dapat diperolehnya dan semua yang terlibat,
baik pengawas maupun pelaksanaan mau menaati hukumnya atau ketentuannya, maka
tidak sama dengan menaatiperintah. Wewenang tinggal dijalankan, tetapi itu
merupakan wewenang dari hukum situasi. (Mary Parker Follett, 1868-1933).
B.
PENGERTIAN PEMBUATAN
KEPUTUSAN
Pembuatan
keputusan adalah suatu proses yang bersifat kontinu bagi manajer dan merupakan
tantangan yang harus dihadapi.
Terry, George R. (2000) mengemukakan bahwa pengambilan
keputusan adalah pemilihan alternative perilaku (kelakuan) tertentu dari
dua atau lebih alternative yang ada.
Siagian, Sondang P.(2000) memaparkan
bahwa pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap
hakikat alternative dan dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut
perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
Simon, Herbert A. (1916-2001)
mengemukakan bahwa ada tiga proses dalam pengambilan keputusan adalah :
1. Intelegence
activity yaitu proses penelitian situasi dan kondisi dengan wawasan yang
inteligen.
2.
Design
activity yaitu proses menemukan masalah, mengembangkan pemahaman, dan
menganalisi kemungkinan pemecahan masalah serta tindaklanjutnya, jadi ada
perencanaan pola kegiatan.
3.
Choise
activity yaitu memilih salah satu tindakan yang terbaik dar sekian banyak
alternative atau kemungkinanan pemecahan. Kegiatan-kegiatan pelaksanaan hasil
keputusan itu sendiri biasanya dilaksanakan oleh orang lain.
Pembuatan
keputusan adalah bagia dari kegiatan meneger. Kegiatan ini memberikan peranan
yang penting bagi manajer melaksanakan fungsi perencanaan. Perencanaan
menyangkut keputusan-keputusan sangat penting dan jangka panjang yang dapat
dibuat manajer. Pembuatan keputusan (decision
making) menggambarkan proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih
sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu.
C. PROSES
PEMBUATAN KEPUTUSAN KEPUTUSAN
Sebagaimana
T. Hani Handoko (2003) mengungkapkan bahwa banyak meneger yang harus membuat
suatu keputusan dengan metode-metode pembuatan keputusan informasi untuk
memberikan pedoman bagi mereka.
Tidak
ada pendekatan pembuatan keputusan yang dapat menjamin bahwa manajer akan
selalu membuat keputusan yang benar. Tetapi bagaimanpun juga, para manager yang
menggunakan suatu pendekatan yang rasional, intelektual, dan sistematik akan
lebih berhasil disbanding para manajer yang menggunakan pendekatan informasi.
Proses
pembuatan keputusan rasional hamper sama dengan proses perencanaan strategi yang
mencakup identifikasi dan diagnosis masalah, pengumpulan dan analisis data yang
relevan, pengembangan alternative-alternatif, penilaian berbagai alternative
penyelesaian, pemilihan alternative terbaik, implementasi keputusan dan
evaluasi terhadap hasil-hasil.
1. Pemahaman
dan perumusan masalah
Para
manajer dapat mempermudah identifikasi masalah dengan beberapa cara, antara
lain : pertama, manajer secar sistematis menguji hubungan-hubungan
sebab-akibat, kedua, menajer mencaripenyimpangan-penyimpangan atau
perubahan-perubahan dari “normal” manajer berkonsultasi dengan pihak-pihak lain
yang mampu memberikan pandangan dan wawasan yang berbeda tentang masalah atu
kesempatan.
2. Pengumpulan
dan analisis data yang relevan
Manajer
pertama kali harus menetukan data-data apa yang akan dibutuhkan untukmembuat
keputusan yang tepat, dan kemudian mendapatkan informasi.
3. Pengembangan
alternative-alternatif
Sebelum
menager melakukan pengambilan keputusan, terlebih dahulu perlu dikembangkan
beberapa alternatif yang dapat dilaksanakan dan harus dipertimbangkan
konsekuensi yang akan terjadi dari masing-masing alternatif. Hal ini merupakan
proses pencarian dimana lingkungan intern dan ekstern yang relevan dengan
organisasi diperiksa untuk memberikan informasi yang dapat dikembangkan menjadi
alternative yang akan dipilih. Pencarian tersebut dilaksanakan dalam batas
waktu dan biaya tertentu, karena dengan hanya usaha besar tersebut dapat
dikerahkan untuk mengembangkan alternatif.
4. Evaluasi
alternatif
Setelah
dilakukan pengembangan alternative, maka alternative tersebut harus dievaluasi
dan dibandingkan. Pada setiap situasi keputusan, sasaran dalam mengambil
keputusan adalah mengambil alternative yang akan lebuh mnguntungkan dan yang
paling kecil kerugiannya. Hal ini menunjukkan pentingnya tujuan dan sasaran
Karena dalam memilih alternative, meneger sebagai pengambil keputusan harus
dipedomani tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Hubungan antara alternative
keluaran didasarkan pada tiga kondisi berikut :
a.
kepastian, maneger sebagai pengambil keputusan memiliki pengetahuan yang
lengkap mengenai kemungkinan keluaran dari setiap alternative.
b.
ketidak pastian, manager sebagai pengambil keputusan sama sekal tidak
mengetahui kemungkinan keluaran dari masing-masing alternative.
c.
resiko, manager sebagai pengambil keputusan memiliki sedikit prakiraan mengenai
kemungkinan keluaran masing-masing alternative.
Pengambilan
keputusan dengan resiko mungkin merupakan situasi yang paling sering dijumpai.
Dalam hal mengevaluasi, pada kondisi inilah para ahli statistika dan ahli
penelitian telah memberikan kontribusi penting kepada teori keputusan.
5. Seleksi
alternative
Seleksi
alternative dilakukan dengan maksud untuk memecahkan permesalahan sehingga
mampu merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan. Meskipun managemen sebagai
pengambil keputusan memilih alternative dengan harapan dapat mencapai sasaran,
tetapi pemilihan tersebut seharusnya tidak dipandang sebagai suatu
aktivitasyang mandiri.
6. Implementasi
keputusan
Setiap
keputusan memiliki karakteristik sedikit lebih dari suatu abstraksi, manakala
keputusan tersebut tersebut tidak diimplementasikan. Pilihan harus dilaksanakan
secar efektif untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan. Tidak mustahil
apabila terjadi keputusn yang baik dapat nenjadi jelek karena dalam
mengoperasikannya kurang baik. Implementasi keputusan merupakan aktivitas yang
lebih penting dari pada aktivitas nyata memilih alternative.
7. Evaluasi
hasil keputusan
Implementasi
hasil keputusan harus dimonitir terus-menerus. Manajer harus mengevaluasi
apakah implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan memberikan
hasil-hasil yang diinginkan. Pembuatan keputusan adalah suatu proses yang
bersifat kontinu bagi manajer dan merupakan tantangan yang harus dihadapi.
D. TIPE-TIPE
PEMBUATAN KEPUTUSAN
1. keputusan-keputusan
yang diprogaram
Keputusan-keputusan yang deprogram
adalah keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan-aturan prosedur,
keputusan yang rutin dan berulang-ulang. Setiap organisasi mempunyai
kebijaksanaan tertulis atau tidak tertulis yang memudahkan pembuatan keeputusan
dalam situasi yang berulang dengan membatasi dan menghilangkan
alternative-alternatif.
2. keputusan-keputusan
yang tidak diprogram
Keputusan-keputusan yang tidak
deprogram adalah keputusan yang berkenaan dengan massalah-masalah khusus, khas
atau tidak biasa.
3. keputusan dengan kepasian, Resiko, dan
Ketidakpastian
Keputusan dengan kepasian, Resiko,
dan Ketidakpastian yaitu para manajer membuatt keputusan-keputusan adalah bagi
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dan tujuan yang akan dicapai di waktu
yang akan dating. Situasi-situasi pembuatan keputusan ini menyangkut berbagai
aspek yang tidak dapat diketahui dan sulit diperkirakan.
E. BEBERAPA
TEKNIK DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN
Pembuatan keputusan para manajer
dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik dengan memperhatikan situasi
pada saat dalam pengambilan keputusan yaitu :
a. Situasi
kepastian (certainly)
Keputusan dalam situasi kepastian (certainly), keputusan dalam kondisi
seperti ini perlu menentukan batas-batas tertentu dimana factor tunggal dapat
menyebabkan sebuah perubahan (deterministic).
b. Situasi
resiko (risk)
Keputusan dalam situasi resiko (risk), yaitu suatu keputusan yang
menggambarkan bahwa setiap rangkaian kegiatan mempunyai sejumlah kemungkinan
dan masing-masing probabilitasnya dapat diperhitungkan atau dapat diketahui.
Kebanyakan para menejer dalam pemecahan masalah dengan menerapkan kemungkinan (probability) untuk beberapa
alternative. Teknik ini biasanya menggunkan pohon keputusan (decision tree) untuk solusinya.
Pembuatan keputusan dengan kondisi resiko ini disebut juga model
stokastikmyaitu sesuatu yang belum tentu terjadi kepastiannya, untuk pencapaian
stokastik sebenarnya lebih didominasi oleh usaha dan kerja keras manajer.
Teknik yang dapat digunakan keputusan dalam situasi resiko adalah teknik
keputusan inventori dan antrian.
c. Situasi
ketidak pastian (uncertainly)
Keputusan dalam kondiis ini
merupakan suatu keputusan yang menggambarkan bahwa setiap rangkaian kegiatan
mempunyai sejumlah kemungkinan hasil dan masing-masing probalitasnya tidak
dapat diketahui/ditentukan. Ketidak pastian merupakan suatu keadaan dimana
manajer tidak dapat menentukan keputusan kerena belum pernah terjadi
sebelumnya. Memang keputusan dengan kondisi seperti ini adalah situasi yang
paling sulit untuk pengambilan keputusan, ketidakpastian relevan dengan apa
yang ada dalam Game Theory. Dalam
kondisi seperti ini perlu mengumpulkan informasi sebanyak mungkin untuk
mendukung keputusan dalam rangka pemecahan suatu permasalahan.
d. Situsi
konflik (conflict)
Keputusan dalam situasi konflik
terkadang dalam pengambilan keputusan tidak selalu lancer. Banyak permasalahan
yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan. Apalagi bila keputusan
yang diambil terdapat konflik atau dapat menyebabkan konflik.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat saya simpulkan, bahwa proses adalah
tahapan-tahapan yang dilalui dalam melakukan suatu hal tanpa adanya proses yang
dilalui maka tidak akan ada perrubahan.
Keputusan suatu reaksi terhadap
beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa
kemungkinan - kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya
Pembuatan keputusan adalah suatu
proses yang bersifat kontinu bagi manajer dan merupakan tantangan yang harus
dihadapi
Dalam pembuatan keputusan ada
bebera proses yang dilalui, diantaranya : Pemahaman dan perumusan masalah,
Pengumpulan dan analisis data yang relevan, Pengembangan
alternative-alternatif, Evaluasi alternative, Seleksi alternative, Implementasi
keputusan, dan Evaluasi hasil keputusan
Tipe-tipe pembuatab keputusan
terdiri dari : keputusan-keputusan yang diprogaram, keputusan-keputusan yang
tidak deprogram, keputusan dengan kepasian, Resiko, dan Ketidakpastian
Beberapa teknik dalam pembuatan
keputusan anatara lain : Situasi kepastian (certainly),
Situasi resiko (risk), Situasi ketidak pastian (uncertainly),
Situsi konflik (conflict).
Pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi
itu sangat dibutuhkan. Karena tanpa pembuatan keputusan yang baik maka suatu
organisasi tidak akan berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
DAFTAR
PUSTAKA
Effendi,
Usman. 2015. Asas Managemen. Jakarta
: Rajawali Pers.
Siswanto.
2005. Pengantar Managemen. Jakarta :
Jl. Sawo Raya No:18.